PELAYANAN ORDER & DAFTAR DISTRIBUTOR PUPUK NASA.CALL WA 085 222 373 224.

CARA BUDIDAYA PADI ORGANIK NASA

CARA BUDIDAYA PADI ORGANIK NASA
OLEH :

FAHMI SYAEFULLOH
WA : 0822 3407 8899

CARA BUDIDAYA PADI ORGANIK NASA - indonesia merupakan negara agraris dan sebagian besar penduduknya bergantung pada beras sebagai makan pokok mereka. Dengan demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa permintaan beras di masyarakat akan sangat tinggi, tetapi pada kenyataannya hasil panen padi di indonesia masih belum mampu mencukupi kebutuhan beras masyarakat. Indonesia yang notabene disebut sebagai negara agraris masih harus mengimpor beras dari negara lain yang pastinya merupakan ironi yang harus segera ditanggapi.

ketidakmampuan indonesia untuk memenuhi permintaan beras di indonesia mungkin disebabkan oleh pengetahuan mengenai cara budidiya padi yang masih minim di tingkat petani. Bertanam padi boleh jadi merupakan kegiatan turun-menurun yang sudah dilakukan sejak nenek moyang, tetapi dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, petani seharusnya bisa menerapkan sistem tanam yang lebih efisien dan produktif sehingga  kebutuhan pangan akan tercukupi dari produksi dalam negeri dan kesejahteraan petani pun akan semakin meningkat.

Petani tidak boleh berhenti belajar mengeni tehnik budidaya padi yang paling mutakhir yang dimulai dari pemahaman mengenai syarat tumbuh dan pelaksanaan teknis budidaya padi itu sendiri.

TEKNIS BUDIDAYA PADI

Produksi gabah padi di indonesia rata-rata 4 - 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui penigkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kuallitas, dan kelestarian ( k-3 ).

SYART TUMBUH 

Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan.padi mengendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4-7.

PEDOMAN TEKNIS BUDAYA

A. Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5 - 3 kg. Jumlah ideal benih yang diseakan sekitar 50-60 gr/m2. Pebandingan  luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 : 3,5 m2 pembibitan.

B. Perendaman Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. Tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah 1 - 2 malam hingga benih berkecambah serentak.

C. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 - 5 cm. Setelah bibbit berumur 7-10 hari dan 14-18 har, dilakukan penyemprotan POC NASA  dengan dosisi 2 tutup/tangki.

D. Pemindahan Benih
Bibit yang sisp dipindahktanamkan ke sawah berumur  21 - 40 hari, Berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.

F. Pemupukan 
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan (3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta.

Cara Budidaya Padi Organik NasaCara Budidaya Padi Organik Nasa
Cara Budidaya Padi Organik

TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPER NASA
Waktu Aplikasi

Cara Budidaya Padi Organik Nasa

Cara Budidaya padi Organik Nasa


Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA
  1. Pemberian SUPER NASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan ).
  2. Jika dengan POC NASA dicampurkan air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan.
  3. Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPERNASA atau POC NASA, sedangkan pupuk makro lainnya disebar secara merata.
G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN

Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.

H. PENYIANGAN

Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki, dan enceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.

I. PENGAIRAN

Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembuangan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukanpada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.

J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Cara Budidaya Padi Organik


  • Hama Putih (nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (20) menggunakan BVR atau PESTONA.
  • Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau PESTONA.
  • Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata Lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicailis dan N. impicticep).
Merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR-64 cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepasn musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah: (2) penyemprotan BVR.
  • Walang Sangit (Leptocoriza actua)
Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbinntik-bintik hitam. Pengendalian: (1) bertanam serempak, penigkatan kebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba ; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA.
  • Kepik Hijau (Nezara viridula)
Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA.
  • Penggerak batang padi terdiri atas: penggerak batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu ( Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama"sundep" dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut "beluk". Pengendalian: (1) mengguanakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA.
  • Hama tikus (Ratuss argentiventer)
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitas, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, pengguanaan NAT (Natural Aromatic).
  • Burung
Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
  • Penyakit Bercak daun coklat
Penyebab: jamur helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbecak-bercak coklat tetapi tetep berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, Pemupukan berimbang, tanaman padi tahan penyakit ini.
  • Penyakit Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku padai malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dengan cabang di dekat pangkal malai membusuk.Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam.
  • Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian; merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan.
  • Penyakit Kresek/hawar daun 
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitaman-hitaman, daun mengering dan mati. pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindarkan luka mekanis, sanitas lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO.
  • Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
  • Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, perumbuhan tanaman kurang sempurna daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembuangan tertunda, malai kecil dan tidak beris. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.

K. PANEN DAN PASCA PANEN
  • Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkinya menunduk.
  • Alat yang digunakan ketam atau sabit.
  • Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia.
  • Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin setelah dirontokan diayaki (jawa : ditapeni).
  • Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari.
  • Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
  • Beras siap dikonsumsi.
ANALISIS EKONOMIS PER 1000 M2
A. Produksi 1 Ton
Benih 3 kg x Rp. 3000 = Rp.9000,-
Pupuk Makro ( Urea, TSP, ZA, KCI, Dolomit) Rp. 125.800,-
SUPERNASA 3 botol x Rp. 73.000,- = Rp. 219.000,-
PESTISIDA ALAMI ( Pestona + BVR ) Rp. 95.000,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- =  Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK x Rp. 5000,- = Rp. 30.000,-
GULMA (Matun) 5 HOK x Rp. 5000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp.7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 688.800,-
HASIL PRODUKSI 1.000 Kg x Rp. 1.200 = Rp. 1.200.000.-
KEUNTUNGAN = Rp. 1.200.000 - Rp. 688.800 = Rp. 511.200,-

B. Produksi 0,8 Ton
Benih 3 kg Rp. 3000 = Rp. 9.000,-
Pupuk Makro (Urea, TSP, KCI) Rp. 88.500,-
SUPERNASA 1 botol Rp. 73.000,-
POC NASA 2 botol Rp. 41.000,-
PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 95.000,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000
Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 546.500,-
HASIL PRODUKSI 800 kg x Rp. 1.200 = Rp. 960.000,-
KEUNTUNGAN = Rp. 96200.000 - Rp. 546.500 = Rp. 413.500,-

C. Produksi 0,6 Ton
Benih  3 kg x Rp. 3000 = Rp.9.000,-
Pupuk Makro (Urea, TSP, KCI) Rp. 67.250,-
POC NASA 2 botol Rp. 41.000,-
HORMONIK 1 Botol Rp. 19.000.500,-
PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 78.700,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK xRp. 5.000,- = Rp. 30.000,-
Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 455.450,-
HASIL PRODUKSI 600 kg x Rp. 1.200 = Rp. 720.000,-
KEUNTUNGAN = Rp. 720.000 - Rp. 455.450 = Rp. 264.550,-

Catatan :
Keuntungan bervariasi tergantung : harga pupuk makro dan tenaga kerja setempat, serang penyakit, teknis budidaya, dan harga jual gabah setempat.

Sekian Artikel Tentang CARA BUDIDAYA PADI ORGANIK NASA Konsultasi Dan Pemesanaan Hub :

0822 3407 8899 Hubungi Langsung Via WhatsApp Klik Disini

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA BUDIDAYA PADI ORGANIK NASA"

Posting Komentar

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam