CARA MENGENDALIKAN HAMA PENYAKIT PADA KELAPA SAWIT
Hama tanaman kelapa sawit ( TBM ) tanaman belum menghasilkan
Jenis hama penyakit tanaman kelapa sawit yang belum menghasilakn adalah ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS), ulat tersebut mengakibatkan kelapa sawit kehilangan daun dan akhirnya secara signifikan akan menurunkan produksi kelapa sawit.
Hama lainnya adalah kumbang penggerek pucuk kelapa sawit (oryctes rhinoceros) yang hinggap pada pelepah yang agak muda, kemudian menggerek ke arah titik tumbuh kelapa sawit. panjang lubang gerekan dapat mencapai 4,2 cm/hari. Apabila gerekan sampai ke titik tumbuh, kemungkinan tanaman akan mati atau tumbuh tunas baru satu atau lebih. Hama yang juga merusak titik tumbuh tanaman dan memakannya adalah tikus dan apabila serangan dengan intensitas tinggi harus dilakukan penanaman ulang.
Jenis jenis Penyakit tanaman kelapa sawit TBM (Tanaman belum menghasilkan)
Penyakit yang umum dijumpai pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilakan antara lain penyakit tajuk (crown disease) yang disebabkan oleh faktor keturunan dengan gejalanya ditandai munculnya pelepah yang tidak membuka sempurna dan bengkok bentuknya. Pada daun tombak yang belum membuka terlihat pembusukan berwarna coklat yang menyebar melalui bagian tengah dan menyebabkan anak daun menjadi terputus putus. Kadang kadang masih terbentuk anak daun yang sempurna, tetapi seringkali anak daun hancur membusuk sehingga tinggal sisanya saja. Pada bagian pelepah yang tidak membuka seringkali membusuk, berbercak-bercak dan seringkali ditumbuhi oleh berbagai cendawan sekunder
Penyakit busuk tandan marasmius (marasmius bunch rot) yang disebabkan oleh jamur menyerang tandan sehingga menjadi busuk. Faktor yang mendorong timbulnya penyakit ini antara lain kebersihan tanaman kurang terpelihara, piringan sempit, penunasan terlambat, defisiensi hara, dan curah hujan tinggi. Penyakit ini ditandai dengan gejala awal adanya miselia cendawan berwarna putih pada kulit buah dan tandan. Cendawan hidup sebagai saprofit pada sisa sisa makanan dan akan menjadi parasit kalau lingkungan sesuai. Pada awalnya cendawan memperbanyak diri disekitar batang, kemudian menyerang tandan buah terbawah.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur ganoderma boninense pat juga sering dijumpai di kelapa sawit TBM, jamur ini merupakan penghuni tanah indigenous hutan hujan tropika dan hidup pada berbagai jenis palma. Mengingat hampir semua perkebunan kelapa sawit di indonesia berada pada areal bekas hutan hujan tropika, maka kemungkinan besar akan mengalami masalah penyakit BPB. Penularan penyakit dari pohon ke pohon melalui pertautan antara akar sehat dan akar sakit, atau melalui spora yang disebabkan oleh angin. Gejala awalnya pada daun tanaman kelapa sawit muda mengalami klorosis, selanjutnya daun kelapa sawit muda layu dan mati, serta terjadi pembusukan pada jaringan pangkal batang dan akhirnya tanaman mati.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT KELAPA SAWIT (TBM)
NO
|
SASARAN
|
DOSIS
GR/POHON
|
CARA APLIKASI
|
1.
|
Bibit kelapa
sawit
Tanah
pengisi polybag pembibitan utama
Bibit
dipembibitan utama
|
-
10
|
Dicampurkan
1kg marfu-p/m3 tanah ditaburkan di permukaan tanah
Dalam
polybag pada saat pemindahan bibit ke main nurseri
|
2.
|
Perlindungan
tanaman muda pada areal tanam ulang :
Lubang
tanam
Tanah hasil
galian lubang tanam
TBM I
TBM II
TBM III
|
200
200
200
200
200
|
Dimasukan
ke lubang tanam
Dicampur
kedalam tanah
Ditaburkan
pada piringan
Ditaburkan
pada piringan
Ditaburkan
pada piringan
|
3.
|
Eradikasi
sumber penularan :
Rumpukan
rajangan batang tanaman sakit
Lubang
tanaman sisipan
Tanah hasil
galian lubang tanaman sisipan
|
200
200
200
|
Ditaburkan
Dimasukan
ke lubang tanam
Dicampurkan
ke dalam tanah
|
4.
|
Pengobatan
tanaman sakit :
Lubang
disekitar pangkal batang tanaman sakit
Piringan
tanaman sakit
Piringan 6
tanaman sehat disekitar tanaman sakit
|
300
200
200
|
Dimasukan
kedalam 4 lubang
Ditaburkan
Ditaburkan
|
5.
|
Pengobatan
tanaman sakit dengan gejala lanjut :
Tanah
penimbun pangkal batang
|
1000
|
Dicampurkan
merata ke dalam 1m3 tanah
|
HAMA PENYAKIT KELAPA SAWIT (TM) TANAMAN MENGHASILKAN
HAMA :
Hama utama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit menghasilkan adalah ulat pemakan daun (UPDKS) seperti ulat api, ulat kantung, dan ulat bulu yang secara signifikan akan menurunkan produktivitas tanaman. Ulat api yang sering dijumpai adalah setothosia asigna, setora nitens, dama trima, dan dama diducta, sedangkan ulat kantung yang sering dijumpai antara lain mahasena corbetti dan metisa plana. Ulat bulu yang sering dijumpai antara lain dasychira inclusa, dan amathusa phidippus.
Jenis hama lain yang menimbulkan kerusakan adalah beberapa tikus seperti tikus belukar (rattus tiomanicus), tikus sawah (rattus rattus argentiventer), tikus rumah (rattus rattus diardii) dan tikus huma (rattus ekulans). diantara 4 jenis tikus tersebut tikus belukar merupakan yang paling dominan dan dijumpai hampir di semua perkebunan kelapa sawit. Tikus memakan bunga dan buah, serta membawa brondolan ke sarangnya atau ke tumpukan pelepah. Luka pada buah karena keratan tikus dan dapat mengakibatkan peningkatan asam lemak bebas kelapa sawit.
JENIS JENIS PENYAKIT KELAPA SAWIT (TM) TANAMAN MENGHASILKAN
Penyakit utama yang menyerang TM adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh ganoderma boninense, infeksi dan penularan penyakit terjadi melalui kontak antara bagian yang sehat dengan sumber infeksi atau melalui spora. Gejala penyakit ini di tandai dengan adanya akumulasi beberapa daun tombak yang tidak membuka, pelepah bagian bawah sengkleh, dan muncul badan buah (fruiting body) di pangkal batang. Tanaman yang diserang oleh BPB batangnya membusuk dan akhirnya mati. Sumber penularan penyakit BPB dapat berasal dari lahan yang sudah terinfeksi oleh G. boninense serta tanaman kelapa sawit dilapangan yang diserang oleh G. boninense tidak dibongkar (dimusnahkan).
Penyakit karat daun (red rust) pada tanaman kelapa sawit bukan disebabkan oleh jamur karat daun yang biasa di kenal orang, tetapi disebabkan oleh ganggang hijau (algae) cephaleuros virescens. Biasanya penyakit ini menyerang daun daun tua pada tanaman menghasilkan berumur >5 tahun, sehingga di anggap tidak merugikan secara ekonomi. Namun di sumatra utara sering di jumpai gejala serangan berat, terutama kelapa sawit di lahan gambut. Oleh karena permukaan daun tertutup karat maka aktivitas fotosintesis tanaman akan menurun. Munculnya penyakit karat daun dipicu oleh tinginya curah hujan dan kelembaban udara serta banyak dan beragamnya tanaman inang disekitar kebun dan banyaknya debu dari jalan tanah.
Penyakit busuk tandan disebabkan oleh maramius palmivorus selain menyerang TBM juga menyerang TM hingga tanaman berumur 10 tahun. Tandan terserang menjadi busuk sebagian atau seluruhnya, sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT KELAPA SAWIT (TM)
NO
|
Jenis
insektisida
Bahan aktif
|
Contoh produk
|
Dosis
|
Cara
Aplikasi
|
Hama
Sasaran
|
1
|
Bacillus
Thuringiensis
|
Thuricide
Hp Bactospeine WP condor 70F
|
300-500 g/ha
300-500 g/ha
375-750 ml/ha
|
Penyemprotan
Atau fogging
|
Ulat
api, Ulat bulu, dan Ulat kantung
|
2
|
Deltametrin
|
Decis 2,5
EC
|
200-300
ml/ha
|
Penyemprotan
Atau fogging
|
Ulat api
dan Ulat bulu
|
3
|
Triklorfon
|
Dipterex 95
SP
|
1000 g/ha
|
Penyemprotan
atau fogging
|
Ulat bulu
|
0 Response to "MENGENDALIKAN HAMA PENYAKIT KELAPA SAWIT"
Posting Komentar
berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam