PELAYANAN ORDER & DAFTAR DISTRIBUTOR PUPUK NASA.CALL WA 085 222 373 224.

CARA MENGENDALIKAN GULMA PADA KAKAO

GULMA TANAMAN KAKAO

Gulma merusak tanaman kakao muda di pembibitan dan di kebun, serta dapat berpengaruh buruk bila di biarkan mengganggu. Sedangkan tanaman kakao yang sudah rimbun tidak terganggu sama sekali karena gulma tidak dapat tumbuh di bawah tajuk pohon.
Tanaman kakao muda kurang mempunyai kemampuan bersaing terhadap gulma sehingga, bila gulma dibiarkan tumbuh liar, menyebabkan tanaman kakao muda tumbuh kerdil, menguning dan berproduksi rendah. Pada pertanaman coklat muda ternyata sinar matahari dapat masuk melalui sela-sela tanaman coklat menyentuh tanah, kondisi tersebut sangat sesuai untuk perkembangan gulma yang tidak di inginkan. Oleh karena itu, kondisi yang rawan terhadap gulma adalah pada pertanaman kakao muda. Jadi intinya, perhatian dari petani/pembudidaya terhadap gulma harus ditekankan pada tanaman kakao muda.

Gulma tanaman kakao menyaingi dalam pengambilan air dan unsur hara. Persaingan terjadi apabila tanaman dalam kondisi kekurangan air, misalnya pada musim kemarau. Selain itu gulma dapat mengeluarkan zat tertentu ( alelopati ) yang merugikan tanaman kakao, misalnya alang-alang sembung rambat. Gulma itu dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kakao dan bahkan bisa mati, rumput teki juga berpengaruh terhadap perkembangan pertumbuhan.

www.pupuksupernasa.com

Gulma yang mengganggu tanaman perkebunan biasanya dibagi 4 golongan ;

1. Golongan rumput
contohnya : alang-alang ( Imperata cylindrica ), paitan ( paspalum conjugatum ), kawatan ( ottochloanodosa ).

2. Golongan teki
contohnya : teki ( cyperus rotundus ), teki udelan ( cyperus kyllingia ).

3. Golongan berdaun lebar
contohnya : wedusan/babandotan ( ageratum conyzoides ), ceplukan ( physalis angulata ), sembung darat ( mikania sp )

4. Golongan pakis
contohnya : pakis kadal ( dryopteris aridus ), pakis kinca ( neprolepsis biserata ).

Sebenarnya ada cara lain untuk menggolongkan gulma, misalnya berdasarkan umur dan habitatnya, tetapi penggolongan diatas sudah cukup memadai.

Pengendalian gulma tanaman kakao harus dilakukan sejak dini agar pengaruhnya yang buruk diperkecil. Bila dilakukan terlambat ketika gulma telah rimbun, pengendaliannya sulit dan dapat menggerus tanah.
Pengendalian gulma harus dilakukan secara terpadu dengan cara antara lain :

a. Pengendalian secara mekanis

Cara tradisional yang cukup efektif dalam mengendalikan gulma adalah dengan cangkul dan sabit. Rumput yang perlu dibersihkan adalah sejauh tajuk tanaman coklat atau pada daerah " piringan" ( dibawah tajuk pohon ). Karena di daerah itu terdapat penyebaran akar kakao. Di daerah piringan terjadi persaingan yang kuat antara tanaman coklat dan gulma. Pencangkulan harus diusahakan secara hati hati agar tidak melukai akar sehingga infeksi penyakit dapat di hindarkan. Gulma yang telah dibersihkan dapat dijadiakan mulsa penutup tanah. Mulsa di taburkan merata di daerah piringan dengan maksud :
- Menghalangi tumbuhnya gulma baru
- Menambah bahan organik tanah
- Mengurangi penguapan air dari tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah

b. Pengaturan pohon pelindung

Pada saat tanaman coklat masih muda, pohon pelindung perlu di atur sehingga cukup teduh agar pohon kakao ternaungi dengan baik dan intensitas sinar matahari yang menuju ke permukaan tanah bisa dibatasi. Berdasarkan pengalaman ternyata bahwa pada kondisi yang teduh, gulma sulit tumbuh dan berkembang, dengan demikian, biaya penyiangan dapat di hemat lebih banyak. Sebaliknya pohon pelindung yang terlalu rimbun tidak dianjurkan karena dapat mempermudah berjangkitnya beberapa hama dan penyakit coklat.

c. Pengendalian secara hayati

Pengendalian gulma secara hayati banyak diterapkan pada perusahaan perkebunan negara dan swasta. Pengendalian secara hayati artinya dengan menggunakan mahluk hidup yang lain, baik tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan yang dimaksud adalah penutup tanah ( cover crops ) dari jenis kacang - kacangan menjalar, antara lain : callopogonium mucunoides, calopogonium caeruleum, centrosema pubescens, dan pueraria javanica.
dipilihnya jenis tanaman kacang-kacangan cover crops dengan maksud sebagai berikut :
- Tanaman tersebut mampu mengikat nitrogen dari udara menjadi senyawa yang dapat meningkatkan kandungan nitrogen di dalam tanah.
- Hasil pangkasan cover crops dapat dipergunakan untuk pakan ternak.
- Mengurangi erosi tanah akibat aliran air permukaan tanah, karena cover crops dapat menutupi tanah dalam waktu yang relatif singkat.

d. Pemakaian pestisida organik dan kimiawi

Herbisida adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk mengendalikan gulma. Herbisida terbagi atas dua golongan yaitu : herbisida pra tumbuh dan herbisida pascatumbuh.
Pengendalian gulma tanaman coklat dengan herbisida hendaknya dilakukan apabila pengendalian nonkimia belum berhasil, pengendalian dengan herbisida harus hati-hati karen bisa saja meracuni tanaman kakao. misalnya menghambat pertumbuhan dan efek samping lainnya.

Sebelum pengendalian menggunakan herbisida, kita harus menghitung seberapa jauh untung dan ruginya, pemakaian herbisida perlu diperhitungkan dengan seksama agar gulma dapat ditekan menjadi sesedikit mungkin, seta akibat pemakaian herbisida diperkecil pula.

Sebelum mengambil langkah kimiawi alangkah baiknya melakukan pengendalian dengan pestisida alami. Pestisida organik atau alami tidak akan mengganggu atau meracuni tanaman coklat, herbisida organik juga ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi mausia dan hewan peliharaan, kelemahan pestisida organik adalah reaksi agak lambat tetapi pasti dan tanpa efek samping, sedangkan kelemahan kimiawi adalah efek keracunan yang di timbulkan dan bisa berdampak terhadap pertumbuhan.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA MENGENDALIKAN GULMA PADA KAKAO"

Posting Komentar

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam