PELAYANAN ORDER & DAFTAR DISTRIBUTOR PUPUK NASA.CALL WA 085 222 373 224.

PUPUK PENYUBUR TANAMAN KOPI

PUPUK PENYUBUR TANAMAN KOPI

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak diperdagangkan. Pusat-pusat budidaya kopi ada di Amerika Latin, Amerika Tengah, Asia-pasifik dan Afrika. Sedangkan konsumen kopi terbesar ada di negara-negara Eropa dan Amerika Utara. Wajar bila komoditas ini sangat aktif diperdagangkan.


Kopi merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20 tahun. Untuk memulai usaha budidaya kopi, pilihlah jenis tanaman kopi dengan cermat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi diantaranya jenis tanaman, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan Pemasaran produk akhir.

Pemilihan Jenis dan Varietas

Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.

Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus disesuaikan dengan tempat atau lokasi lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800 meter dpl cocok untuk ditanami arabika. Sedangkan dari ketinggian 400-800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi didataran rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa.

Penyiapan Bibit Budidaya Kopi

Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya adalah mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Sementara itu pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun sebelum budidaya kopi dilaksanakan.

Untuk budidaya kopi arabika sumber tanaman yang digunakan adalah varietas. Contohnya adalah varietas  S 795, USDA 762, Kartika 1 dan Kartika 2. Sedangkan untuk budidaya kopi robusta sumber tanaman yang digunakan adalah klon. Contohnya klon BP 42 atau BP 358.

Penyiapan Lahan dan Pohon Peneduh

Budidaya kopi bisa dilakukan baik didataran tinggi maupun rendah, tergantung dari jenisnya. Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang kaya bahan organik. Untuk menambah kesuburan berikan pupuk organik dan penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan tumbuh baik pada keasaman tanah 5-6 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-6,5 pH

Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah menanam pohon  peneduh. Guna pohon peneduh untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya matahari tidak penuh.

Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap, lamtoro dan sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan daunnya bisa menjadi sumber pupuk hijau.

Penanaman Bibit Kopi

Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75x2,75 meter untuk robusta dan 2,5x2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian dengan ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya.

Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini dilakukan 3-6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit ditanam campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke lubang tanam.

Perawatan Budidaya Kopi

Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah penyulaman, pemupukan pemangkasan dan penyiangan. Berikut penjelasannya

a. Penyulaman

Setelah bibit ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut setidaknya semingu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih insentif agar tanaman penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya.

b. Pemupukan

Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.

Cara memberikan pupuk dengan membuat  lubang pupuk yang mengitari tanaman. Kemudian masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur. Pemberian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.

c. Pemangkasan Pohon

Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.

d. Penyiangan gulma

Tanaman kopi harus selalu bersih dari gulma, terutama saat tanaman masih muda. Lakukan penyiangan setiap dua minggu, dan bersihkan gulma yang ada dibawah tajuk pohon kopi. Apabila tanaman sudah cukup besar, pengendalian gulma yang ada diluar tajuk tanaman kopi bisa memanfaatkan tanaman penutup tanah. Penyiangan gulma pada tanaman dewasa dilakukan apabila diperlukan saja.

Hama dan Penyakit

Lahan budidaya kopi yang terserang hama dan penyakit akan mengalami penurunan produktivitas, kualitas mutu kopi dan bahkan kematian tanaman. Beberapa hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman kopi adalah sebagai berikut:

  • Hama penggerek buah kopi
  • Penyakit karat daun (HV)
  • Penyakit serangan nematoda
Panen dan pasca Pengolahan

Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah pada umur 2,5-3 tahun untuk jenis robusta dan 3-4 tahun untuk arabika. Hasil panen pertama biasanya tidak terlalu banyak, produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncaknya pada umur 7-9 tahun.

Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi dalam 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari. Pemanenan dan pengolahan pasca panen akan menentukan mutu produk akhir.

POWER NUTRITION

Power Nutrition dibuat dari bahan alami pilihan yang terjamin ke-tersediannya dan diproses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan oleh jaringan tanaman.
  • Dibuat khusus untuk tanaman buah-buahan tahunan (mangga,jeruk,panili,lada,coklat,kelapa sawit, dll.) Walaupun juga dapat dipergunakan untuk tanaman buah-buahan semusim (cabai,tomat,melon, dll.)
  • Meningkatkan produktifitas buah, dengan memperbanyak buah dan membantu pembuahan di luar musim(faktor air cukup,iklim tidak eksttrim,hama penyakit normal)
  • Membantu mengurangi kerontokan bunga/buah dan membantu meningkatkan kualitas buah (rasa,aroma,warna) serata meningkatkan keawetan buah dari kerusakan setelah panen
  • Mengrangi kebutuhan pupuk makro (N,P dan K) hingga 75%-90%, sekaligus memperbaiki kerusakan tanah secara bertahap, meningkatkan kesuburan tanah dan membantu perkembangan mikroorganisme  tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PUPUK PENYUBUR TANAMAN KOPI"

Posting Komentar

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam