Hama dan penyakit - penurunan produksi kelapa sawit di sebapkan oleh beberapa faktor. di antaranya adalah faktor musim , pasokan air, nutrisi dan serangan hama tanaman, selain itu faktor utama menurunya produksi kelapa sawit di indonesia terjadi karena serangan penyakit .serangan penyakit yang menyerang kelapa sawit diketahui memiliki pengaruh yang besar terhadap prokduktifitas dan kwalitas kelapa sawit ,kelapa sawit (elaeisguineensis jacq) sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi indonesia.cerahnya prospek komodity minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah indonesia untuk memacu pengembangan exspor minyak kelapa sawit . namun kendala yang sering terjadi di lapangan adalah produksi kelapa sawit yang tidak setabil ,naik turun.
Pada tanaman kelapa sawit di ketahui terdapat beberapa jenis penyakit yang tidak bisa di angap remeh . penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman , mulai dari akar ,batang,dan pucuk tanaman . jenis-jenis penyakit yang menyerang petanaman kelapa sawit di antaranya yaitu penyakit akar busuk pada akar,penyakit busuk pada pangkal batang, penyakit busuk kuncup, penyakit garis kuning, anthracnose, dan penyakit tanjuk.infeksi penyakit-penyakit tersebut bisa menyebapkan pertumbuhan tanaman terhambat tanaman tumbuhan kerdil tanaman yang mati, dan rebah serta menurunya produksi kelapa sawit secara keseluruhan.
Berikut ini adalah penyakit yang sering di jumpai pada kelapa sawit serta gejala seranganya :
Penyakit akar / Busuk Akar Sawit (Blast disease)
Penyakit akar yang di sebut juga Blast disease disebapkan oleh cendawan atau jamur Rhizoctonia Lamelifera dan phytium sp. cendawan ini enyerang sisteem perakaran tanaman kelapa sawit yang ada di dalam tanah yang menyebapkan akar tanaman membusuk. sehingga membuat tanaman kelapa sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal.
Gejala Yang Terjadi :
- Pertumbuhan yang tidak normal
- Pertumbuhan kerdil
- tanaman menjadi lemah
- Menggunakan benih dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kwalitasnya.
- menggunajkan media semal yang baik yang tidak terinfeksi jamur Rhizoctonia lamelifera dan Phytium sp.
- Melakukan penyemian dengan baik agar bibit sehat dan kuat.
- Pemberian naugan pada bibit di musim kemarau.
- Pemberian air yang cukup yang tidak berlebih.
- Mengaplikasikan fungsisida sejak dini untuk pencegahan.
Cara aplikasi dapat di lakukan dengan di encerkan dan di campurkan pada pupuk organik, di sebar di media tanaman : 100-200 gr GLIO WP di campur dengan 25 kg pupuk organik padat di simpan 1 minggu kemudin di sebarkan secara merata pada media pembibitan lahan sebelum tanam.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara penyemprotan GLIO.
Dengan cara di encerkan pada pupuk organik, di sebar di media tanaman 100-200 gr GLIO WP di campur dengan 25 kg pupuk organik padat ,disimpan satu minggu, kemudian di sebarkan secara merata pada media pembibitan dan lahan sebelum tanam.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara penyemprotan GLIO.
Dengan cara di encerkan pada pupuk organik, di sebar di media tanaman 100-200 gr GLIO WP di campur dengan 25 kg pupuk organik padat ,disimpan satu minggu, kemudian di sebarkan secara merata pada media pembibitan dan lahan sebelum tanam.
0 Response to "CARA MENCEGAH PENYAKIT BUSUK AKAR PADA SAWIT"
Posting Komentar
berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam