Cara Budidaya Tanaman Kentang Yang Benar
Cara Budidaya Tanaman Kentang Yang Benar - Kentang merupakan salah satu tanaman pangan terpenting ketigadi dunia setelah beras dan gandum untuk dikonsumsi manusia. Kentang berasal dari daerah dataran tinggi andes, amerika selatan.
International Potato Centre (CIP) menyebutkan bahwa daerah dataran tinggi merupakan pusat konservasi keanekaragaman hayati kentang (Ma'rufatin, 2011). Tanaman kentang dapat dibudidayakan di bebrapa negara beriklim sedang, tropis dan subtropis (otroshy, 2006).
Di indonesia, kentang dibudidayakan oleh petani di daerah dataran tinggi antara 800 - 1800 m (Ma'rufatin, 2011).
PT. Natural Nusantara Berupaya meningkatkan produksi kentang nasional secara kuantitas, kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkunngan (Aspek 3k).
Syarat Pertumbuhan
Iklim
Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9 - 10 jam/hari, suhu optimal 18 - 21 C, kelembaban 80 - 90 % dan ketinggian antara 1.000 - 3.000 m dpl.
Media Tanam
Struktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam dan pH antara 5,8 - 7,0.
Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
- Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30 - 50 gram, umur 150 - 180 hari, tidak cacat, dan varietas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memliki 3 - 5 mata tunas dan hanya samapi generasi keempat saja. Setelah tunas + 2 cm, siap tanam.
- Bibit - bibit membeli (usahakan bibit ytang bersertifikat), berat antara 30 - 45 gram dengan 3 - 5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2 - 4 potong menurut mata tunas yang ada. sebelum tanah umbi direndam dulu menggunakan Poc Nasa selama 1 - 3 jam (2-4 cc/lt air).
Pengolahan Media Tanam
Lahan dibajak sedalam 30 - 40 cm dan biarkan selam 2 minggu sebelum dibuat bedengan dengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman)/ 140 (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan buat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.
Natural Glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakan dalam pupuk kandang + minggu ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1 - 2 kemasan Natural Glio di campur 50 - 100 kg pupuk kandang/1000 m2).
Teknik Penanaman
Pemupukan Dasar
a. 40 botol Pop Super Nasa/ha
b. Siramkan Pop Super Nasa dengan cara :
alternatif 1 : 4 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 400 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 ; setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 2 peres sendok makan Pop Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.
Penyiraman Pop Super Nasa dilakukan sebelum pemberian pupuk kandang.
c. Berikan pupuk kandang 5 - 6 ton/ha (dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam) satu minggu sebelum tanam.
Cara Penanaman
Jarak tanam tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1300 - 1700 kg/ha (bobot umbi 30 - 45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (april - juni).
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Penyulaman untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/tumbuhanya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman 2 - 3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan.
Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara.
Pemupukan Susulan
a. Pop Super Nasa 21 hst 10 botol/ha, 45 hst 10 botol/ha
b. Poc Nasa : mulai umur 1 minggu s/d 10 atau 11 minggu
Alternatif I : 8 - 10 kali (interval 1 minggu sekali dengan dosis 4 tutup/tangki atau 1 botol (500 cc)/ drum 200 lt air.
Alternatif II : 5 -6 kali (interval 2 minggu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1,5 botol (750 cc)/ drum 200 lt air.
c. Hormonik : Penyemprotan Poc Nasa akan lebih optimal jika dicampur Hormonik (dosis 1 - 2 tutup/tangki atau 2 - 3 botol/drum 200 liter air).
Pengairan
Pengairan 7 hari sekali secara rutin dengan di gembor, power sprayer atau dengan mengairi selokan sampai areal lembab (sekitar 15 - 20 menit).
Hama Dan Penyakit
Hama
- Ulat grayak
Gejala : ulat menyerang daun hingga habis daunnya. Pengendalian: (1) memangkas daun yang telah ditempeli telur.
- Kutu daun
Gejala : kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus. Pengendalian : memotong dan membakar daun yang terinfeksi, serta penyemprotan Pestona atau Bvr.
- Orong-orong
Gejala : menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian : Pengocoran Pestona.
- Hama Penggerak umbi
Gejala : daun berwarna merah tua dan terlihat seperti benang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, terlihat lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan. Pengendalian : pengocoran dengan Pestona.
- Hama Trip
Gejala : pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, berubah menjadi abu-abu perak dan mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda. Pengendalian : (1) Memangkas bagian daun yang terserang : (2) menggunakan Pestona atau Bvr.
Penyakit
Penyakit Busuk Daun
Penyebab : jamur Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat samapi hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupkan sporangium dan daun membusuk/mati. Pengendalian: sanitasi kebun. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.
Penyakit Layu Bakteri
Penyebab: Bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning. Pengendalian: sanitasi kebun pergiliran tanaman. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.
Penyakit Busuk Umbi
Penyebab: Jamur colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning dan menggulung, layu-layu dan kering. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman sanitas kebun dan penggunaan bibit yang baik. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio Pada sebelum atau awala tanam.
Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur fusarium sp. Gejala: busuk umbi yanmg menyebabkan tanaman layu. Peenyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanisme. Pengendalian: menhindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan pendaringan. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum awal tanam.
Penyakit Bercak Kering
Penyebab: jamur altenaria solani. jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang di daerah kering. Gejala: daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Pengendalian: Pergiliran tanaman. Pencegahan: Natural Glio sebelum/awal tanam.
Penyakit Karena Virus
Virus yang menyerang adalah (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV) meyebabkan daun menggulung: (2) Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun: (3) Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal: (4) Potato Virus A (PVA) Menyebabkan mosaik lunak: (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung: (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat serangan tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali: daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang epilachna dan coccinella dan nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus, Pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit, mengendalikan vekor dengan Pestona atau Bvr dan melakukan pergiliran tanaman.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunkan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata Aero 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) tangki.
Panen
Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90 - 180 hari, tergantung varietas tanaman secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jika daunnya telah berwarna kekuning - kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit : batang tanaman telah berwarna kekuningan (agak mengering) dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.
Sekian Artikel Tentang Cara Budidaya Tanaman Kentang Yang Benar Konsultasi Dan Pemesanan Hub : 082234078899
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunkan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata Aero 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) tangki.
Panen
Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90 - 180 hari, tergantung varietas tanaman secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jika daunnya telah berwarna kekuning - kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit : batang tanaman telah berwarna kekuningan (agak mengering) dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.
Sekian Artikel Tentang Cara Budidaya Tanaman Kentang Yang Benar Konsultasi Dan Pemesanan Hub : 082234078899
numpang promote ya min ^^
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^