PENDAHULUAN
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12 - 14 bulan dan panen yang menguntungkan secara ekonomis adalah pada saat tanaman berumur 2,5 tahun. Bunga jantan dan bunga betina muncul pada setiap ketiak pelepah daun dan sebagian bunga ini akan gugur sebelum atau sesudah anthesis.
Tanaman kelapa sawit akan berproduksi optimal jika dipelihara dengan baik. Pemeliharaan pada tanaman menghasilkan (TM) meliputi pengendalian gulma, penunasan pelepah, pengendalian hama dan penyakit, pengawetan tanah air, pemupukan, serta pemeliharaan jalan.
PENGENDALIAN GULMA
Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari. Areal yang didominasi oleh gulma yang berbahaya atau pesaing berat seperti sembung rambat (Mikania micrantha), alang-alang (Imperata cylindrica), dan Asystasia coromandeliana dapat menurunkan produksi sampai 20%.
Pengendalian gulma perlu dilaksanakan di piringan pohon, jalan pikul, dan di gawangan. Pengendalian gulma di piringan pohon bertujuan untuk memudahkan dalam pengutipan brondolan dan meningkatkan efektivitas pemupukan. Pengendalian gulma di jalan pikul bertujuan agar mudah dilalui oleh pekerja, sedangkan pengendalian gulma di gawangan bertujuan untuk mengurangi persaingan terhadap penyerapan air, unsur hara, hingga tuntas dan ada yang cukup dikendalikan saja.
Pengendalian gulma di piringan pohon, jalan pikul, dan gawangan umumnya menggunakan alat semprot (knapsack sprayer).
PENGENDALIAN GULMA DI PIRINGAN
Piringan pohon harus bebas dari gulma dengan jadwal pengendaliannya disesuaikan dengan program pemupukan. Pengendalian gulma yang tidak tepat waktu atau terlambat dapat menunda waktu pemupukan, sehingga efektivitas pemupukan menurun.
Pengendalian gulma di piringan pohon dapat dilakukan secara manual atau kimia dengan rotasi berturut-turut 1 atau 3 bulan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan Glyphosate atau Paraquat. Selanjutnya dapat dilakukan secara kombinasi antara manual dan kimia yaitu 3 kali secara kimia dan 1 kali secara manual. Dengan diameter piringan antara 3,0 - 4,8 m, penaburan pupuk dapat terlaksana dengan baik.
PENGENDALIAN GULMA DI JALAN PIKUL
Pada areal yang datar pengendalian gulma di jalan pikul dapat dilakukan dengan cara kimia atau manual (dibabat), sedangkan pada areal berombak-berbukit dengan dibabat. Pengendalian gulma dengan dibabat pada areal berombak - berbukit bertujuan untuk mengurangi erosi permukaan. Jalan pikul tidak perlu lebar cukup 1 m. Pengendalian gulma di jalan pikul kimia dilaksanakan dengan rotasi setiap 3 bulan sedangkan secara manual sebulan sekali. Pengendalian secara kimia dapat digunakan menggunakan Glyphosate atau Paraquat
PENGENDALIAN GULMA DI GAWANGAN
Gawangan adalah areal yang terletak di antara tanaman kecuali piringan pohon. Jenis gulma di gawangan yang perlu diberantas hingga tuntas adalah jenis tanaman yang merupakan pesaing berat pertumbahan kelapa sawit antara lain alang-alang (Imperata cylindrica), sembung rambat (Mikania micrantha), pakis kawat (Dicranopteris linearis), putihan (Chromolaena odorata), tembelek (Lantana camara), senduduk (Melastoma malabatricum), dan harendong (Clidemia hirta).
Jenis gulma yang perlu dikendalikan adalah tanaman yang merupakan pesaing ringan pertumbuhan kelapa sawit antara lain pakis kadal (Nephrolepis biserata), paitan (Paspalum conjugatum), dan babadotan (Ageratum conyzoides). Pengendalian gulma lunak di gawangan dilaksanakan dengan rotasi setiap 3 bulan (dibabat). Pengendalian anakan kayu dilakukan dengan cara mendongkel hingga ke akarnya dengan rotasi 6 bulan. Pengendalian alang-alang dilakukan dengan cara wiping menggunakan Glyphosate.
Sekian artikel ini saya buat semoga bermanfaat...
dan jangan sampai di lewatkan artikel lain yang menyangkut budidaya tanaman dengan teknologi pupuk organik nasa
0 Response to "CARA MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN SAWIT"
Posting Komentar
berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam