PELAYANAN ORDER & DAFTAR DISTRIBUTOR PUPUK NASA.CALL WA 085 222 373 224.

CARA BUDIDAYA TANAMAN CABAI

PANDUAN TATACARA BUDIDAYA CABAI
FAHMI SYAEFULLAH : 085 222 373 224
A. PENDAHULUAN
Cabai dapat di tanam di daratan tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah ( resiko ) diantaranya : teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit dan lain-lain. Kami dari PT Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehungga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.
B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 - 1 ton/ 1000 m2. Diluku kemudian di garu ( biarkan -+ 1 minggu ) kemudian diberi kapur dolomit sebanyak 0,25 ton/ 1000 m2, dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm, siramkan supernasa 2 botol.SUPERNASA : 2 botol dilarutkan dalam 3 liter air ( larutan induk ). setiap 50 liter air ditambahkan 200 cc larutan induk.Campurkan GLIO 100-200 gram dengan 50 - 100 kg pupuk kandang biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60-70 cm pola zig zag lalu biarkan 1-2 minggu.
2. Benih
Biji benih direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup/ liter air hangat kemudian di peram semalam
C. FASE PERSEMAIAN ( 0 - 30 HARI )
1. Persiapan Persemaian
Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1 pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gram dalam 25 - 50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama 1 minggu. media dimasukan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm.
2. Penyemaian
Biji cabai diletakkan satu persatu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring. Semprot POC NASA dosis 1-2 tutup/tangki 10,17 HSS. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.

3. Pengamatan hama dan penyakit
a. penyakit 
Rebah semai ( dumping off ), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk, disebabkan oleh cendawan phytium sp dan rhizoctonia sp. cara pengendalian : tanaman yang terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman. jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan per 10 liter air.
Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yang disebabkan cendawan Peronospora parasitica. cara mengatasi seperti penyakit rebah semai. Kelompok virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. cara mengatasi : bibit terserang dicabut dan dibakar. semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
b. Hama
Kutu daun persik ( aphid sp ), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. pijit dengan jari koloni kutu yang ditemukan. semprot dengan BVR atau PESTONA.
Hama thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak kloronis karena cairan daun dihisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. biasanya koloni berkeliaran dibawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
Hama tungau ( polyphagotarsonemus ), gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. cara mengatasi seperti pada aphis dan thrip.

D. FASE TANAM


CARA PENANAMAN CABAI

www.pupuksupernasa.com

www.pupuksupernasa.com
1. Pemilihan Bibit : Pilih bibit seragam, sehat. kuat dan tumbuh mulus. Bibit memiliki 5-6 helai daun ( umur 21-30 hari )
2. cara tanam : Waktu tanam pagi atau sore hari, bila panas terik ditunda. Plastik polybag di lepas. Setelah penanaman selasai, tanaman langsung disiram/ disemprot POC NASA 3-4 tutup /tangki.
3. Pengamatan Hama
Ulat tanah ( agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk populasi, makan dan bertelur. ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. siang hari sembunyi dalam tanah di sekitar tanaman terserang. setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau PENTANA.
Ulat grayak ( spodoptera litura & S, exigua ), Ciri ulat yang baru menetas/ masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat. terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya ( seperti bualn sabit ). gejala serangan : larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-ubang besar. serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal rantingnya saja. telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput disekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. semprot dengan PENTANA atau PESTONA.
Bekicot/siput, memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. dicari di sekitar pertanaman. Buang ke luar areal.
E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN ( 7 - 70 HARI SETELAH TANAM )
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan ( dilep ) jika dirasa kering.
2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro urea : SP 36 ; KCI : POP SUPERNASA = ( 250 : 250 ; 100 ) gram dalam 50 liter ( 1 tong kecil larutan ). Diberikan umur 1-4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro urea ; TSP : KCI : POWER NUTRITION = ( 500 : 250 : 250 : 100 ) gram dalam 50 liter air, dengan dosis 500cc/lubang.
3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 5 tutup/ tangki pada umur 10,20, kemudian pada umur 30,40 dan 50 HST, POC NASA + HORMONIK dosis 1-2 tutup / tangki.
4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama/ produksi mulai umur 15-30 hari.
5. Pengamatan Hama dan Penyakit

CARA MENGENDALIKAN HAMA TANAMAN CABAI
Spodoptera litura / ulat grayak lihat depan.
kutu- kutuan ( aphis, thrips, tungau ) lihat fase persemaian
Penyakit layu, disebabkan oleh beberapa jamur antara lain fusarium, phytium, dan rhizoctonia. gejala serangan tanaman layu secara tiba tiba, mengering dan gugur daun. tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran sebarkan GLIO.
Penyakit bercak daun, cescospora capsici, jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan rantungnya saja. akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. pengamatan pada daun tua. Atasi dengan CORRIN.
Lalat buah ( Dacus dorsalis ). gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya, lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. sebagai vektor antraknose, Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktiv METIL EUGENOL 40 buah per ha.
Penyakit busuk buah antraknosa ( colletotrichum gloeosporioides ), gejala serangan mula -mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan di lakukan pada buah . buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen di pisahkan. serangan berat sebari GLIO di bawah tanaman.
F. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan : Panen pertama sekitar umur 60 - 75 hari. Panen kedua dan seterusnya bisa mencapai 30 - 40 kali tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya. Setiap Setelah pemetikan disemprot POC NASA + HORMONIK dan di pupuk dengan perbandingan seperti di atas.
2. Cara panen : Buah dipanen tidak terlalu tua ( kemasakan 80 - 90% ), pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering, penyotiran dilakukan sejak dilahan, simpan ditempat yang teduh.
3. Pengamatan Hama dan Penyakit : Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk/rusak.
      

·







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA BUDIDAYA TANAMAN CABAI "

Posting Komentar

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam