PENYAKIT JAMUR PADA TANAMAN KARET
Tanaman karet sangat rentan dengan serangan penyakit jamur akar putih [Rigidoporuslignosus] Penyakit ini akibat serangan potogen dan tingkat dan tingkat serangannya terhadap tanaman karet adalah 4-7%.
Klasifikasifikasi jamur akar putih adalah sebagai berikut:
1. Kingdom : fungi
2. Fillum : basidiomycota
3. Kelas : basidiomycetes
4. Subkelas ; Agaricomycetidae
5. Ordo : Polyporales
6. Family : Meripilaceae
7. Genus : Rigidoporus
8. Spesies : Rigidoporus lignosus
Jamur Rigidoporus lignosus membentuk tubuh berbentuk kipas tebal, agak berkayu, membunyai zona-zona pertumbuhan, sering mempunyai struktur serat yang radier,mempunyai tepi yang tipis. warna permukaan tubuh buah dapat berubah tergantung dari umur dan kandugan airny. Pada permukaan tubuh buah dapat berubah tergantung dari umur dan kandungan airnya. Pada permukaan tubuh buah benang-benang jamur berwarna kuning jingga, tebalnya 2,8-4,5 mm, mempunyai banyak sekat [saptum] yang tebal. Pada waktu masih muda berwarna jingga jernih sampai merah kecoklatan dengan zona gelap yang agak menonjol. Permukaan bawah berwarna jingga, tepinya berwarna kuning jernih atau putih kekuningan. Jika menjadi tua atau kering tubuh buah
Pertumbuhan jamur akar putih adalah: Berdasarkan pada tingkat perkembangannya, serangan JAP di kebun dapat di kelompokkan ke dalam empat fase yaitu:
1. Belum ditemukan rizomorf atau miselium JAP pada permuaan akar.
2. Rizomorf atau miselium melekat pada permukaan leher akar.
3. Infeksi JAP telah menimbulkan kerusakan pada jaringan kuli.
4. Infeksi JAP telah menimbulkan kerusakan pada jaingan kayu.
5. Infeksi JAP telah mematikan tanaman.
GEJALA SERANGAN
1. Serangan jamur menyebabkan akar menjadi busuk dan apabila perakaran di buka maka pada permukaan akar terdapat semacam benang-benang berwarna putih kekuningan dan pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas.
2. Gejala serangan yang tampak adalah daun-daun yang semula tampak hijau segar berubah menjadi berwarna hijau gelap kusam, layu akhirnya kering dan gugur kemudian diikuti kematian tanaman.
3. Gejala lanjut akar membusuk, lunak, dan berwarna coklat.
PENGENDALIAN JAMUR AKAR PUTIH DENGAN CARA PENCEGAHAN JAP
1. Menanam tanaman penutup tanah jenis kacangkacangan, minimal satu tahun lebih awal dari penanaman karet.
2. Sebelum penanaman, lubang tanaman ditaburi biakan jamur Trichoderma harzianum yang di campur dengan 50kg kompos sebanyak 200gr/lubang tanam [1 kg T.Harizianum dicampur dengan 50 kg kompos/pupuk kandang]
3. Lubang penanaman diberi belerang 100-200 gram per lobang
4. Disekitar tanaman muda yang berumurkurang dari 2 tahun ditanami tanaman antogonis antara lain Lidah mertua, kunyit dan lengkuas.
PENGENDALIAN PADA AREAL YANG SUDAH TERSERANG JAP:
1. Pada serangan ringan masih dapat diselamatkan dengan cara membuka perakaran,dengan membuat lubang tanam 30 cm disekitar leher akar dengan kedalaman sesuai serangan jamur
2. Permukaan akar yang di tumbuhi jamur dikerok dengan alat yang tidak melukai akar. Bagian akar yang busuk di potong dan dibakar. Bekas kerokan dan potongan diberi ter dan izal kemudian seluruh permukaan akar dioles dengan fungisida yang direkomendasikan.
3. Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali dengan tanah.
4. Empat tanaman di sekitar tanaman yang sakit ditaburi dengan T. Harziaum dan pupuk.
5. Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali 6 bulan setelah pengolesan dengan membuka perakaran, apabila masih tedapat benang jamur maka di kerok dan dioles dengan fungisida kembali.
6.Pengolesan dan penyiraman akar dengan fungsida dilakukan setiap 6 bulan sampai tanaman sehat
7. Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus segara dibongkar,bagian pangkal batang dan akarnya dikubur diluar areal pertanaman, mengunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer di dalam kebun
8. Bekas lubang dan 4 tanaman di sekitar ditaburi 200 gram campuran Trichoderma sp. Dengan pupuk kandang 200 gr per lubang atau tanaman
NATURAL GLIO NASA
NATURAL GLIO adalah pengendali penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp. dan Trichoderma sp. yang merupakan suatu jens cendawan [jamur multiseluler] yang dapt membantu petani menanggulangi beberapa penyakit tanaman. Fungsinya sebagai agensia antagonis [penghambatan] terhadap beberapa jenis penyakit tanaman. Gliocladium sp. sangat berperan dalam pengendalian biologis potogen-potogen penyebap penyakit yang merugikan dalam tanah. Mekanisme antagonis yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Menghancurakan potogen-potogen penyebap penyakit dari luar [Inokulum] atau mematikan sumber berkembangnya penyait.
2. Mencegah potogen-potogen penyebab penyakit untuk membentuk koloni [menyatu] dan berkembang kembali dalam tanah.
3. Melindungi perkecambahan biji, dan akar-akar tanaman dari infeksi penyebab penyakit potogen.
GLIOCLADIUM SP. dan TRICHODERMA SP. dapat mematikan, menghambat dan menghancurkan pertumbuhan cendawan patogen dalam tanah yang dapat menyarang tanaman [fungisidal dan fungistatik]. Kemampuan ini disebabkan karena Gliocladium sp. mengeluarkan zat antibiotik gliovirin dan viridin.
GLIOVIRIN merupakan senyawa yang menghambat pertumbuhan beberapa cendawan dan bakteri.
VIRIDIN dapat menghambat petumbuhan cendawan.
NATURAL GLIO mengandung 1015 spora/gram Gliocladium sp. dan Trichoderma sp.,sehhingga sangat efektif untuk usaha pengendalian penyakit. Natural GLIO dibuat dalam bentuk serbuk dengan tujuan :
1. Memudahkan pemakaian.
2. Tahan disimpan dalam waktu 3-5 tahun tanpa berkurang efektifitasnya.
Aplikasi pemakaian Natural GLIO :
Natural GLIO sebanyak 100 gr dapat di campurkan ke dalam 25kg pupuk kandang matang, kemudian disebarkan secara merata di lahan. Akan lebih baik apabila di diamkan selama 1 minggu supaya populasi Natural GLIO berkembang lebih banyak. Apabila yang paling tepat adalah digunakan pada saat pemupukan dasar dengan pupuk kandang sebagai pengendalian secara preventif.
*Apabila tanaman sudah terserang penyakit maka Natural GLIO tetap dapat digunakan untuk melokalisir serangan.
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DI KENDALIKAN
adalah penyakit yang terbawa biji atau terbawa tanah, contohnya: penyakit rebah semai [Dumping Off] yang disebabkan oleh cendawan Pythium sp. dan Rizoctonia sp. penyakit layu pada lombok, kentang, tembakau, dll. yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan Pseudomonas sp.
0 Response to "PENGENDALI JAMUR PADA TANAMAN KARET"
Posting Komentar
berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam