PELAYANAN ORDER & DAFTAR DISTRIBUTOR PUPUK NASA.CALL WA 085 222 373 224.

TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH


CARA BUDIDAYA BAWANG MERAH



Bawang merah (Alium cepa) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan di antaranya cara budidaya, serangan hama penyakit, kekurangan unsur mikro, dan lain lain yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut PT NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. jenis tanah alluvial, glei humus atau latosol, pH 5,6- 6,5 . ketinggian 0-400m dpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 c.

2. Pengolahan Tanah
Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/1000 m2
diluku kemudian di garu ( biarkan + - 1 minggu )
dibuat bedengan dengan lebar 120 - 180 cm
di antara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan di aduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan glio 100 gram di campur 25-30 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan.

3. Pupuk Dasar
Berikan pupuk 2-4 kg urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP 36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah, atau jika di pergunakan pupuk majemuk NPK (15-15-15) dosis + - 20 kg /1000m2 di campur rata dengan tanah di bedengan.

Siramkan pupuk supernasa yang telah di campur air secara merata di atas bedengan dengan dosis + - 10 botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol supernasa di encerkan dalam 3 liter air di jadikan larutan induk. kemudian setiap 50 liter air di beri 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter diberi 1 sendok peres makan supernasa untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
biarkan selama 5-7 hari.

4. Pemilihan bibit

- ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi
- umbi bibit yang baik yang telah di simpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan ( umbi masih ada daunnya )
- umbi bibit harus sehat , ditandai dengan bentuk umbi yang kompak ( tidak keropos ), kulit umbi tidak luka ( tidak terkelupas atau berkilau)

B. FASE TANAM

1. Jarak tanam
Pada musim kemarau, 15 x 15 cm, varietes llocos, tadayung atau bangkok
pada musim hujan 20 x 15 cm varietes tiron

2. Cara tanam
umbi bibit di rendam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/liter air ).
taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yang telah di rendam NASA
Simpan selama 2 hari sebelum tanam
pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam di benamkan ke dalam permukaan tanah untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit

C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST )

1. Pengamatan Hama
Waspadai hama ulat bawang ( spodoptera exigua atau S, litura ), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir, telur di lapisi benang benang putih seperti kapas.

Kelompok telur yang di temukan pada rumpun tanaman hendaknya di ambil dan di musnahkan. populasi di atas ambang ekonomi kendalikan dengan PESTONA atau PENTANA. biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher. pengendalian dengan pestona.


Ulat tanah. ulat ini berwarna coklat hitam. pada bagian pucuk/titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena di potong pangkalnya. kumpulan ulat pada senja/malam hari. jaga kebersihan dari sisa sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. semprot dengan PESTONA.
Penyakit yang harus di waspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu fusarium. gejala serangan penyakit ini di tandai dengan menguningnya daun bawang. selanjutnya tanaman layu dengan cepat. tanaman yang terserang di cabut lalu di buang atau di bakar di tempat yang jauh. preventif kendalikan dengan GLIO.

2. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan di lakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. pada saat penyiangan di lakukan pengambilan telur ulat bawang.

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman di dangir dan di bumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran.

3. Pemupukan Pemeliharaan/Suslan
Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. jika kelebihan urea / ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jikan kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. kekurangna KCI juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

DOSIS PUPUK NASA UNTUK BAWANG MERAH

Pemupukan dilakukan 2 kali
  (dosis per 1000 m2 ) :

- 2 minggu ; 5-9 kg urea +10 - 20 kg ZA +10-14 kg KCI
- 4 minggu : 3-7 kg urea + 7 - 15 kg  ZA + 12 - 17 KG KCI
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasiakan di sekitar rumpun atau garitan tanaman pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
atau jika dipergunakan pupuk majemuk NPK (15 - 15 - 15 ) dosis -+ 20 kg /1000 m2 diberikan pada umur 2 minggu.

4. Pengairan
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90%. air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah. Tinggi permukaan air pada saluran (canal) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman.

CARA MENGENDALIKAN HAMA PADA BAWANG MERAH

D. FASE VEGETATIF ( 11-35 HST )
1. Pengamatan hama dan penyakit
Hama ulat bawang, S. litura dan S exigua
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata- rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak. serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban di atas 70%. jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit bercak ungu atau trotol, disebabkan oleh jamur alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih - kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mengering ujung-ujungnya. serangan pada pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan, jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.

Penyakit antraknose atau otomotis, disebabkan oleh jamur colletotricum gloeporiodes. gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak. jika ada gejala, tanaman terserang segera di cabut dibakar dan dimusnahkan. untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO.

Penyakit oleh virus.
- Gejala pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

- Busuk umbi oleh bakteri
Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. biasa menyerang setelah di panen. usahakan tempat yang kering.
- Busuk umbi/leher batang oleh jamur.
- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kaelabu. jaga agar tanah tidak terlalu becek ( atur drainase).
- Untuk pencegahan hama penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain ( bukan golongan bawang bawangan ). PESTISIDA KIMIA di gunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama penyakit.

2. Pengelolaan tanaman
- Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendangiran, pembumbunan dab perbaikan bedengan yang rusak.

- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55.mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/tangki ( dicampurkan dengan POC NASA ).
- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36-50 HST )
Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase vegetatif. yang perlu di perhatikan adalah pengairannya. butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

F. PEMATANGAN UMBI ( 51-65 HST )
Pada fase ini tidak butuh begitu banyak air sehingga penyiraman hanya di lakukan satu kali saja yaitu pada sore hari.

G. PANEN DAN PASCA PANEN
1. Panen
> 60-90% daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70-90 hari.
> Panen di lakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidaak becek.
> Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun daunnya. selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan.

2. Pasca panen
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu, penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun.Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan.kadar air 89 - 85% baru disimpan di gudang.
- Penyimpanan, ikatan bawang merah di gantungkan pada rak rak bambu. aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80 %, sanitasi gudang.

PUPUK NASA UNTUK BAWANG MERAH, CARA MENGATASI PENYAKIT BAWANG MERAH, OBAT NASA UNTUK BAWANG MERAH, OBAT LAYU PADA BAWANG MERAH.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH"

Posting Komentar

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai materi artikel yang di unggah | tidak terima spam